Pengaruh Persentase Natrium Metoksida Dan Metanol Terhadap Sifat Fisik Minyak Bakar Dari Transesterifikasi Minyak Ikan”.

Cadangan energi fosil semakin berkurang, sedangkan kebutuhan bahan bakar fosil terus meningkat sehingga diperlukan langkah-langkah untuk mencari bahan bakar alternatif, guna menjaga ketersediaan energi bagi manusia. Minyak ikan dilakukan proses transesterifikasi untuk menghasilkan minyak bakar. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variasi penambahan natrium metoksida dan metanol terhadap sifat fisik minyak bakar yang dihasilkan dari proses transesterifikasi minyak ikan. Natrium metoksida yang ditambahkan pada proses transesterifikasi minyak ikan dapat mempercepat proses pembetukan metil ester atau minyak bakar. Sehingga dengan penambahan natrium metoksida, diharapkan ikatan hidrokarbon dalam ikan menjadi melemah dan reaksi pembentukan metil ester atau minyak bakar dapat berlangsung lebih cepat. Dengan penambahan metanol pada proses transesterifikasi minyak ikan maka kualitas metil ester yang dihasilkan akan semakin baik, hal ini ditunjukkan dengan semakin sedikitnya persentase metil ester yang terbentuk; sehingga dengan semakin sedikit metil ester yang dihasilkan maka berbagai jenis pengotor akan semakin banyak yang terikut dalam gliserol. Minyak bakar dari minyak ikan yang telah jadi kemudian dilakukan uji sifat fisik yakni uji densitas, flash point dan LHV. Setelah itu dipilih satu dari 16 macam variasi minyak bakar yang memiliki nilai LHV yang tertinggi, kemudian dilakukan pengujian minyak bakar dari minyak ikan yang memiliki LHV tertinggi tersebut pada kompor, pada kompor dilakukan perhitungan kinerja kompor yakni kinerja kompor ketika menggunakan minyak bakar dari minyak ikan dengan LHV yang tertinggi dengan dibandingkan kinerja kompor ketika menggunakan minyak tanah. Penggunaan minyak bakar dari minyak ikan sebagai bahan bakar sebagai bahan bakar alternative pengganti minyak tanah memiliki kinerja yang hamper mendekati kinerja kompor ketika menggunakan minyak tanah, sehingga bahan bakar dari minyak ikan ini dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif sebagai pengganti minyak tanah